Makalah Penyusunan Rangking dan Pembuatan Profil Prestasi Belajar

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Dalam rangkaian kegiatan belajar-mengajar, pada saat saat tertentu staf pengajar (guru, dosen dan lain-lain) sebagai seorang pendidik dihadapkan pada tugas untuk melaporkan atau menyampaikan informasi, baik kepada atasannya, pada orang tua peserta didik, maupun pada para peserta itu sendiri, mengenai dimanakah letak urutan kedudukan seseorang peserta didik jika dibandingkan dengan peserta didik lainnya, ditengah-tengah kelompok dimana peserta didik itu berada.
Maka dari itu dengan adanya rangking dapat membantu siswa untuk meningkatkan pembelajaran dan mengetahui sejuh mana penguasaan terhadap materi-materi yang telah di sampaikan oleh pengajar.

B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian rangking ?
2. Apa jenis dan prosedur penyusunan rangking?
3. Apa pengertian profil prestasi  belajar?
4. Apa bentuk-bentuk profil prestasi belajar?
5. Apa kegunaan profil prestasi belajar?
6. Apa saja contoh cara pembuatan profil belajar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian rangking 
2. Untuk mengetahui jenis dan prosedur penyusunan rangking
3. Untuk mengetahui pengertian profil prestasi  belajar
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk profil prestasi belajar
5. Untuk mengetahui kegunaan profil prestasi belajar
6. Untuk mengetahui contoh cara pembuatan profil belajar


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ranking
Dalam rangkaian kegiatan belajar-mengajar, pada saat saat tertentu staf pengajar (guru, dosen dan lain-lain) sebagai seorang pendidik dihadapkan pada tugas untuk melaporkan atau menyampaikan informasi, baik kepada atasannya, pada orang tua peserta didik, maupun pada para peserta itu sendiri, mengenai: “dimanakah letak urutan kedudukan seseorang peserta didik jika dibandingkan dengan peserta didik lainnya, ditengah-tengah kelompok dimana peserta didik itu berada”.
Dengan disampaikannya informasi tersebut maka pihak-pihak yang bersangkutan akan dapat mengetahui, apakah peserta didik itu berada pada urutan atas sehingga ia dapat disebut sebagai siswa yang pandai, ataukah pada urutan bawah sehingga siswa tersebut dinyatakan sebagai siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Dengan kata lain pihak-pihak yang bersangkutan akan mengetahui standing position masing-masing peserta didik dari waktu ke waktu; apakah posisinya senantiasa stabil, semakin meningkat, atau sebaliknya posisinya cenderung menurun.

B. Jenis dan Prosedur Penyusunan Ranking
Mencari dan mengetahui urutan kedudukan peserta didik dalam suatu kelas atau kelompok pada umumnya dilakukan dengan terlebih dahulu mengurutkan nilai-nilai yang telah dicapai oleh peserta didik, mulai dari nilai yang paling tinggi sampai dengan yang terendah. Dengan cara demikian maka akan dapat ditentukan nomor yang menunjukkan urutan kedudukan peserta didik ditengah-tengah kelompoknya. Prosedur penentuan urutan kedudukan seperti telah dikemukakan diatas adalah merupakan prosedur yang paling sederhana.
Dalam praktek, ada beberapa jenis ranking; beberapa diantaranya: (1) Ranking sederhana (=simple rank), (2) Ranking persenan (=percentile rank), (3) Ranking berdasarkan mean dan deviasi standar, (4) Ranking berdasar nilai standar z (z score), dan (5) Ranking berdasar nilai standar T (T score).


a. Ranking sederhana
Ranking sederhana atau simple rank adalah urutan yang menunjukkan posisi atau kedudukan seorang peserta didik ditengah-tengah kelompoknya, yang dinyatakan dengan nomor atau angka-angka biasa.
b. Ranking persentase (Percentile Rank)
Dimaksud dengan ranking persentase adalah angka yang menunjukkan arutan kedudukan seorang peserta didik ditengah-tengah kelompoknya, dimana angka tersebut menunjukkan persentase dari peserta didik yang berada dibawahnya.
Pernyataan tersebut mengandung pengertian, bahwa apabila seorang peserta didik memiliki percentile rank (biasa disingkat PR) sebesar, maka itu berarti bahwa kecakapan peserta didik tersebut sama atau melebihi 75% dari kecakapan yang dimiliki oleh seluruh kelompok. Jika disbanding simple rank , maka percentile rank dipandang lebih tajam dan teliti sebab dengan percentile rank tersebut akan dapat dengan secara cepat dan mudah diperoleh sebagai gambaran tentang kecakapan peserta didik ditengah-tengah kelompoknya.
Prosedur penentuan percentile rank adalah sebagai berikut:
1. Menentukan simple rank (SR)
2. Mencari atau menghitung banyaknya peserta didik dalam kelompok yang ada dibawahya, yaitu = (N-SR)
3. Menghitung percentile ranknya dengan menggunakan rumus:
N-SR
PR =                X 100
N
c. Penyusunan Ranking berdasarkan Mean dan Deviasi Standar
Berbeda dengan simple rank dan percentile rank, maka disini penyusunan urutan kedudukan siswa didasarkan pada atau dilakukan dengan menggunakan ukuran-ukuran statistik, dalam hal ini rata-rata hitung (arithmetic mean) dan deviasi standar =simpangan baku (standart deviation).



Setidak-tidaknya ada lima jenis ranking yang disusun dengan menggunakan ukuran mean dan deviasi standar, yaitu:
1. Penyusunan urutan kedudukan atas tiga ranking
2. Penyusunan urutan kedudukan atas lima ranking
3. Penyusunan urutan kedudukan atas sebelas ranking
4. Penyusunan urutan kedudukan berdasarkan z score
5. Penyusunan urutan kedudukan berdasarkan T score

C. Pengertian profil hasil belajar
Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam rangka menganalisis hasil belajar peserta didik adalah menvisualisasikan hasil belajar tesebut dalam bentuk lukisan grafis itu, pendidik akan memperoleh gambaran secara visual mengenai perkembangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh para peserta didiknya, setelah mereka mengikuti proses pemebelajaran dalam jangka waktu tertentu. Jadi profil hasil belajar adalah suatu bentuk grafik yang biasa dipergunakan untuk melukiskan hasil belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, baik dalam satu bidang studi maupun untuk beberapa bidang studi, baik dalam satu waktu (at a point of time) maupun dalam deretan waktu tertentu (time series).

D. Bentuk-bentuk profil hasil belajar
Profil hasil belajar peserta didik pada umumnya dituangkan dalam bentuk diagram batang (grafik balok=barchart), atau dalam bentuk diagram garis. Dalam hubungan ini, pada sumbu horizontal grafik (abscis) ditempatkan gejala-gejala yang akan dilukiskan grafiknya, seperti mata pelajaran atau bidang studi tertentu atau gejala-gejala psikologi lainnya. Sedangkan pada sumbu vertical (ordinat) dicantumkan angka-angka yang melambangkan frekuensi, presentase, angka rata-rata dan sebagainya.

E. Kegunaan profil hasil belajar
Pembuatan profil hasil belajar itu diantaranya memiliki kegunaan sebagai berikut:
a. Untuk melukiskan hasil atau prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik, baik secara individual maupun kelompok dalam satu bidang studi atau dalam beberapa jenis bidang studi.
b. Untuk melukiskan perkembangan prestasi belajar peserta didik secara individual maupun secara kolektif dalam beberapa periode tes, pada suatu bidang studi.
c. Untuk melukiskan prestasi belajar peserta didik dalam beberapa aspek psikologis dari suatu bidang studi.

F. Beberapa Contoh cara pembuatan profil hasil belajar
a. Contoh cara membuat profil prestasi atau hasil belajar dalam rangka melukiskan prestasi belajar dari satu orang peserta didik dalam beberapa jenis mata pelajaran.
Misalkan kita ingin membuat profil prestasi belajar dari seorang murid Madrasah Ibtidaiyah bernama Arifin untuk enam jenis mata pelajaran yang dinyatakan dalam satuan nilai standar z (z score).
Keterangan :
Profil prestasi belajar murid bernama Arifin itu dilukiskan dalam satuan z score. Tanda positif menunjukkan bahwa standing position Arifin dalam mata pelajarn tertentu berada diatas murid-murid lain dalam kelompoknya (dalam hal ini adalah mata pelajaran PMP, Agama Islam, Bahasa Indonesia dan IPS. Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa standing position Arifin dalam mata pelajaran tertentu berada dibawah murid-murid lain dalam kelompoknya (dalam hal ini adalah prestasi belajar mata pelajaran Matematika dan IPA).
Profil ini menunjukkan bahwa untuk mata pelajaran yang bersifat eksak, Arifin termasuk murid yang kemampuannya rendah. Adapun untuk mata pelajaran non eksak Arifin termasuk murid yang memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan murid-murid lainnya.

b. Contoh cara membuat profil prestasi belajar dari sekelompok peserta didik (secara kolektif) dalam beberapa jenis mata pelajaran.
Misalkan kita ingin membuat profil prestasi belajar siswa kelas I dari seluruh SMP Negeri di Kabupaten Sleman. Setelah dilakukan pengumpulan data mengenai prestasi belajar mereka dalam tujuh jenis mata pelajaran, dapat dilukiskan profilnya berdasar nilai rata-rata rapor mereka yang terlihat pada gambar grafik.
c. Contoh cara membuat profil prestasi belajar yang memberikan gambaran mengenai perkembangan  hasil dari waktu ke waktu, yang dicapai oleh seorang peserta didik.
Keterangan : Dari lukisan grafis diatas ini tergambarlah profil hasil belajar mahasiswa bernama Badrudin dalam enam kali avaluasi hasil belajar dalam mata kuliah Statistik Pendidikan.
Profil prestasi belajar diatas menggambarkan bahwa untuk tugas-tugas terstruktur ke waktu, yang dicapai oleh seorang peserta didik.
Keterangan : Dari lukisan grafis diatas ini tergambarlah profil hasil belajar mahasiswa bernama Badrudin dalam enam kali avaluasi hasil belajar dalam mata kuliah Statistik Pendidikan.
Profil prestasi belajar diatas menggambarkan bahwa untuk tugas-tugas terstruktur yang harus diselesaikan oleh mahasiswa tersebut barhasil diraih nilai-nilai yang cukup tinggi, namun pada tes-tes formatif dan ters sumatif terjadi penurunan nilai. Sekalipun demikian jika dibandingkan antara prestasi belajar setengah semester pertama dengan setengah semester kedua, prestasi belajar mahasiswa tersebut cenderung semakin meningkat.   















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mencari dan mengetahui urutan kedudukan peserta didik dalam sutu kelas atau kelompok pada umumnya dilakukan dengan terlebih dahulu mengurutkan nilai-nilai yang telah dicapai oleh peserta didik, mulai dari nilai yang paling tinggi sampai dengan yang terendah. Dengan cara demikian maka akan dapat ditentukan nomor yang menunjukkan urutan kedudukan peserta didik ditengah-tengah kelompoknya. Prosedur penentuan urutan kedudukan seperti telah dikemukakan diatas adalah merupakan prosedur yang paling sederhana.
2. Dalam praktek, ada beberapa jenis ranking; beberapa diantaranya: (1) Ranking sederhana (=simple rank), (2) Ranking persenan (=percentile rank), (3) Ranking berdasarkan mean dan deviasi standar, (4) Ranking berdasar nilai standar z (z score), dan (5) Ranking berdasar nilai standar T (T score).
3. Profil hasil belajar peserta didik pada umumnya dituangkan dalam bentuk diagram batang (grafik balok=barchart), atau dalam bentuk diagram garis. Dalam hubungan ini, pada sumbu horizontal grafik (abscis) ditempatkan gejala-gejala yang akan dilukiskan grafiknya, seperti mata pelajaran atau bidang studi tertentu atau gejala-gejala psikologi lainnya. Sedangkan pada sumbu vertical (ordinat) dicantumkan angka-angka yang melambangkan frekuensi, presentase, angka rata-rata dan sebagainya.

B. Saran 
Demikian makalah yang dapat kami susun. kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekuranagan, oleh sebab itu ktitik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Penelitian

Kararter Pribadi Muslim