Makalah Pendekatan Kompetitif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan sebagai institusi formal merupakan lingkungan yang kondusif dalam menumbuhkembangkan potensi kreatif siswa. Agar dapat tercipta kondisi yang demikian, pelaksanaan proses belajar-mengajar sedapat mungkin dipusatkan pada aktivitas belajar siswa yang secara langsung mengalami keterlibatan internal dan emosional dalam proses belajar-mengajar.
Dalam lingkungan pendidikan banyak sekali hal yang harus diperhatikan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai semaksimal mungkin yang sering disebut sebagai hasil belajar. Hal yang harus diperhatikan tersebut antara lain program, metode, teknik, pendekatan, strategi, evaluasi, dan sebagainya yang tidak lepas dari aktivitas guru dan siswa. Kesemua hal tersebut harus ada dalam proses belajar mengajar atau dalam pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran harus diterapkan pada seluruh mata pelajaran, tak terkecuali pembelajaran bahasa khususnya bahasa Indonesia juga tak luput sebagai objek penerapan pendekatan. Pendekatan pembelajaran bahasa mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu metode. Asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain asumsi menganggap bahasa sebagai kebiasaan, ada pula yang menganggap bahasa sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan, dan ada lagi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah, yang kesemuanya merupakan suatu kesatuan fungsi bahasa.
Pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dipandang sesuai dengan seperangkat asumsi yang saling berkaitan, yakni pendekatan kontekstual, pendekatan komunikatif, pendekatan terpadu, pendekatan proses, dan lain-lain. Pemahaman mengenai pendekatan sifatnya mutlak bagi setiap guru dan calon guru pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan pendekatan sangat besar peranannya dalam menentukan hasil suatu kegiatan, baik kegiatan belajar mengajar yang bertujuan pada pencapaian hasil belajar yang memuaskan maupun kegiatan lainnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan komunikatif?
2. Apa saja ciri-ciri pendekatan komunikatif?
3. Apa saja manfaat dan kekurangan pendekatan komunikatif?
4. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran komunikatif?
5. Apa saja contoh-contoh pembelajaran dengan pendekatan komunikatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pendekatan komunikatif.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri pendekatan komunikatif.
3. Untuk mengetahui manfaat dan dan kekurangan pendekatan komunikatif.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran komunikatif.
5. Untuk mengetahui contoh-contoh pembelajaran dengan pendekatan komunikatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Komunikatif
Pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan (Iskandarwassid dan Sunendar 2009:40). Jadi, pendekatan merupakan seperangkat wawasan yang secara sistematis digunakan sebagai landasan berpikir dalam menentukan metode, strategi, dan prosedur dalam mencapai target hasil tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, juga mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan menulis), mengakui dan menghargai saling ketergantungan bahasa. Pendekatan ini lahir akibat ketidakpuasan para praktisi atau pengajar bahasa atas hasil yang dicapai oleh metode tatabahasa terjemahan, yang hanya mengutamakan penguasaan kaidah tatabahasa, mengesampingkan kemampuan berkomunikasi sebagai bentuk akhir yang diharapkan dari belajar bahasa (Iskandarwassid dan Sunendar 2009:55). Jadi, pendekatan komunikatif ingin menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam proses interaksi antarmanusia. Komunikasi di sini juga bisa berupa komunikasi lisan maupun tertulis.
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang berlandaskan pada pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Jadi pembelajaran yang komunikatif adalah pembelajaran bahasa yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan yang memadai untuk mengembangkan kebahasaan dan menunjukkan dalam kegiatan berbahasa baik kegiatan produktif maupun reseptif sesuai dengan situasi nyata, bukan situasi buatan yang terlepas dari konteks.
Pendekatan komunikatif berorientasi pada proses belajar-mengajar bahasa berdasarkan tugas dan fungsi berkomunikasi. Prinsip dasar pendekatan komunikatif ialah: a) materi harus terdiri dari bahasa sebagai alat komunikasi, b) desain materi harus menekankan proses belajar-mengajar dan bukan pokok bahasan, dan c) materi harus memberi dorongan kepada pelajar untuk berkomunikasi secara wajar.
Selanjutnya, untuk memahami hakikat pendekatan komunikatif, menurut Syafi’i ada delapan hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Teori Bahasa
Pendekatan komunikatif berdasarkan pada teori bahasa yang menyatakan bahwa pada hakikatnya bahasa itu merupakan suatu sistem untuk mengekspresikan makna. Teori ini lebih memberi tekanan pada dimensi semantik dan komunikatif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran bahasa yang berdasarkan pendekatan komunikatif yang perlu ditonjolkan ialah interaksi dan komunikasi bahasa, bukan pengetahuan tentang bahasa.
b. Teori Belajar
Pebelajar dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas yang bermakna dan dituntut untuk menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Teori belajar yang cocok untuk pendekatan ini ialah teori pemerolehan bahasa kedua secara alami. Teori ini beranggapan bahwa proses belajar bahasa lebih efektif apabila bahasa diajarkan secara informal melalui komunikasi langsung di dalam bahasa yang sedang dipelajari.
c. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan pendekatan komunikatif merupakan tujuan yang lebih mencerminkan kebutuhan siswa iaitu kebutuhan berkomunikasi, maka tujuan umum pembelajaran bahasa ialah mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi (kompetensi dan performansi).
d. Silabus
Silabus disusun searah dengan tujuan pembelajaran, yang harus dipehatikan ialah kebutuhan para pembelajar. Tujuan-tujuan yang dirumuskan dan materi yang diilih harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
e. Tipe Kegiatan
Tipe kegiatan komunikasi dapat berupa kegiatan tukar informasi, negosiasi makna, atau kegiatan berinteraksi.
f. Peranan Guru
Guru berperan sebagai fasilitator, konselor, dan manajer proses belajar.
g. Peranan Siswa
Peranan siswa sebagai pemberi dan penerima, sebagai negosiator dan interaktor. Di samping itu, pelatihan yang langsung dapat mengembangkan kompetensi komunikatif pembelajar. Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai struktur bahasa, tetapi menguasai pula bentuk dan maknanya dalam kaitan dengan konteks pemakaiannya.
h. Peranan Materi
Materi disusun dan disajikan dalam peranan sebagai pendukung usaha meningkatkan kemahiran berbahasa dalam tindak komunikasi yang nyata. Materi berfungsi sebagai sarana yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa diharapkan mampu melatih kemampuan berbahasa setiap individu yang berupa (Hartinah 2010:109-110):
1.) Mengkodifikasikan, mencatat, dan menyimpan berbagai hasil pengalaman dan pengamatan.
2.) Mentransformasikan dan mengolah berbagai bentuk informasi.
3.) Mengkoordinasikan dan mengekspresikan cita-cita, sikap, penilaian, dan penghayatan.
4.) Mengkomunikasikan berbagai informasi.
B. Ciri-ciri Pendekatan Komunikatif
Terdapat beberapa ciri-ciri pada pendekatan komunikatif diantarnya, yaitu:
a. Mengutamakan makna sebenarnya daripada tata gramatikalnya
b. Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan
c. Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal (pemahaman untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari)
d. Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa (learning by doing)
e. Materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajaran.
C. Manfaat dan Kekurangan Pendekatan Komunikatif
1. Manfaat pada pendekatan komunikatif
a. Siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan berbahasanya setelah mengetahui bahwa ada kaitannya dengan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Siswa akan lebih mudah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sosialnya.
c. Siswa tidak hanya memiliki pengetahuan tentang kebahasaan, tetapi juga memiliki kompetensi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan prinsip pendekatan komunikatif, pengajaran membaca harus di dasarkan pada tujuan membaca dan diarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Alasan utama orang membaca adalah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya dari teks sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Hasil pengajaran bahasa Indonesia secara komunikatif juga sangat tergantung pada peranan dan kualitas guru, pengajar. Sejauh mana guru dapat menanamkan kemahiran fungsional bahasa di dalam diri siswa.
2. Kekurangan yang ada dalam pendekatan komunikatif
a. Guru harus kreatif menciptakan suasana belajar yang mampu membuat siswa untuk aktif dan interaktif. Bila guru tidak kreatif, maka pembelajaran akan tidak menarik.
b. Bila siswa tidak memiliki pengatahuan interaksi dan komunikasi yang cukup baik atau siswa cenderung pasif, maka siswa akan kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran.
D. Langkah-langkah dan Contoh pembelajaran komunikatif
1. Adapun langkah-langkah pembelajaran komunikatif.
a. Tahap persiapan, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran dan menyiapkan berbagai strategi yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diajarkan.
b. Tahap pelaksanaan, guru menyajikan materi pelajaran dengan memanfaatkan pendekatan komunikatif, sehingga menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efesien.
c. Tahap evaluasi, guru mengadakan evaluasi materi pelajaran.
2. Contoh-contoh pembelajaran pendekatan komunikatif
a. Ketika Tanya jawab antara siswa dengan guru, maka akan terjadi interaksi dan pertukaran informasi
b. Ketika siswa menggunakan keterampilan berbahasanya (menyimak, membaca, menulis, dan berbicara), maka secara langsung maupun tidak, telah terjadi pembelajaran dengan pendekatan komunikatif
c. Simulasi dan bermain peran. Contoh :
1.) Siswa diminta membayangkan dirinya ada dalam situasi yang dapat terjadi di luar kelas. Ini dapat saja berupa kejadian yang sederhana, misalnya bertemu seorang teman di jalan, tetapi dapat pula kejadian yang bersifat kompleks, negosiasi di dalam bisnis.
2.) Siswa diminta memilih peran tertentu dalam suatu situasi. Dalam beberapa kasus, mungkin mereka berlaku sebagai dirinya sendiri, tetapi dalam beberapa kasus-kasus lain mungkin mereka memperagakan sesuatu, di dalam simulasi.
3.) Mereka diminta berbuat seperti kalau situasi ini benar-benar terjadi, sesuai dengan peran mereka masing-masing. Permainan peran tidak selalu dalam bentuk akting, tetapi dapat juga dalam bentuk debat, atau improvisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan komunikatif adalah salah satu pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan pada tujuan pembelajaran yang mengutamakan penggunaan bahasa secara baik dan benar (komunikatif) oleh peserta didik dalam lingkungan pendidikan ataupun social, bukan bertujuan untuk memberikan pemahaman struktural bahasa semata. Oleh karena itu, pendekatan komunikatif dirasa lebih baik dari pendekatan lainnya karena mampu memberikan pemahaman penggunaan bahasa sekaligus struktur bahasa kepada siswa. Dalam pendekatan komunikatif, yang menjadi acuan adalah kebutuhan si terdidik dan fungsi bahasa. Pendekatan komunikatif berusaha membuat si terdidik memiliki kecakapan berbahasa. Dengan sendirinya, acuan pokok setiap unit pelajaran ialah fungsi bahasa dan bukan tata bahasa. Dengan kata lain, tata bahasa disajikan bukan sebagai tujuan akhir, tetapi sarana untuk melaksanakan maksud komunikasi.
B. Saran
Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembalajaran bahasa, kita harus memilih dan menetapkan strategi yang mencakup pendekatan pembelajaran dengan baik agar proses dan hasil belajar dapat meningkat dan sesuai dengan yang kita harapkan. Hal tersebut harus didahului oleh pemahaman kita mengenai pendekatan pembelajaran. Setelah kita memahami barulah kita bisa menerapkanny
DAFTAR PUSTAKA
1. http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.co.id/2013/09/makalah-pendekatan-komunikatif.html.
2. http://mettaadnyana.blogspot.co.id/2014/06/makalah-pendekatan-komunikatif.html
3. http://euislatifah.blogspot.co.id/2014/06/pendekatan-komunikatif-dalam.html
4. http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pendekatan-komunikatif-dalam.html
Komentar
Posting Komentar